BY : WAHYU NUR HAMID
Monday, December 21, 2015
MY PROFIL
Assalamualaikum Wr. Wb
Hai. . . perkenalkanlah nama saya Wahyu Nur Hamid. saya lahir di Kintamani pada tanggal 02 Juli 1997. saya merupakan anak ke 2 dari pasangan suami istri yang bernama Tugino dan Hatiyem. ayah saya berasal dari Bantul Yogyakarta sedangkan ibu berasal dari Jember Jawa Timur. sejak lahir saya sudah bertempat tinggal di Kampung Sudihati Desa KIntamani Kecamatan Kintamani. saya beragama islam.
Hobby saya bermain sepeda, bulu tangkis, komputer dan belajar . saya sangat senang sekali bermain komputer. oleh karena itu cita-cita saya ingin menjadi guru TIk atau pengusaha yang sukses.
saya sudah bisa menyelesaikan pendidikan yaitu di TK Prawidya Dharma Kintamani dan SDN 2 KIntamani. dan sekarang saya sedang melanjutkan sekolah di SMP N1 Kintamani. saya menyelesaikan pendidikan di TK selama 1 tahun saya sekolah di TK pada umur 5 tahun. dan di SD saya menyelesaikan pendidikan selama 6 tahun. saya masuk SD pada umur 6 tahun. Saya lulus dari SD pada tahun ajaran 2008-2009 dengan nilai Nem 25,40 dan saya masuk dalam 10 besar nilai terbaik di SD.
Semoga jika nanti saya lulus dari SMP N1 kintamani saya mendapat nilai Nem yang bagus. Dan jika nanti saya lulus dari SMP N1 Kintamani saya akan melanjutkan sekolah ke SMK. Saya sangat senang sekali bisa sekolah di SMP terfavorit di Kintamani, karena di sekolah inilah saya bisa mengenal lebih jauh lagitentang ilmu pengetahuan. Dan di sekolah inilah saya mempunyai banyak teman dan sahabat yang baik-baik. bahkan banyak teman-teman saya yang dulu sekolah di TK Prawidya Dharma Kintamani dan SDN 2 Kintamani, sekolah di SMP N1 Kintamani. satu sekolah bahkan satu kelas dengan saya.
Pertama kali saya sekolah di SMP N1 Kintamani saya mendapat kelas 7E pada semester pertama, dan kelas 7D pada semester kedua. Di kelas 7D inilah saya bisa mendapat juara 1 kelas. saya sangat senang sekali bisa mendapat juara. Pada saat semester ketiga dan keempat saya mendapatkan kelas 8B. Walaupun di kelas 8B ini saya tidak mendapat juara. saya tetap bangga karena nilai saya dari semester ke semester nilainya naik atau meningkat.
Dan di kelas 8 inilah saya bisa mengikuti perlombaan-perlombaan mewakili sekolah dan kabupaten. pertama saya mengikuti lomba mata pelajaran agama islam dengan jenis lomba yaitu kaligrafi atau menulis arab mewakili sekolah ke kabupaten dan Alhamdulillah saya bisa mendapat juara 1 di kabupaten. karena saya menang atau mendapat juara 1 di kabupaten saya dikirim ke tingkat provinsi mewakili kabupaten. saya tetap senang dan bangga karena bisa mendapat pengalaman dari perlombaan ini.
Yang ke2 saya mengikuti lomba mata pelajaran pendidikan agama islam juga dengan cabang membaca tilawatil Qur'an. saya langsung di tunjuk oleh guru agama islam untuk mengikuti lomba membaca tilawatil Qur'an tingkat provinsi. Tapi saya tidak mendapat juara juga tapi saya tidak berkecil hati walaupun tidak mendapat juara.
Dan pada semester kelima dan keenam saya mendapat kelas 9B. karena saya sudah kelas 9 saya harus belajar dan belajar karena ujian sudah dekat.
Owh ea teman-teman yang ingin bergabung dengan saya bisa bergabung di akun yang saya punya.
*Yahoo = wahyunh44@yahoo.com
*Gmail = wahyu149@gmail.com
*Facebook = wahyunh44@yahoo.com
*Twitter = @wahyu193
Teman-teman jangan lupa di @ and follow yeach. . .
Terima Kasih.
Wassalamualaikum Wr Wb
Tuesday, September 30, 2014
Nama
Kelompok :
1. I
Nengah Aji Galang
2. I
Gede Gita Adi Semara
3.
Wahyu Nur Hamid
4. I
Wayan Widiana
BAB 1 PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Penelitian
Bonsai adalah
tanaman kerdil yang bentuknya menyerupai tanaman di alam bebas yang di tanam di
pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya atau sering juga disebut tanaman
hias. Pertama kalinya tanaman bonsai ini dikembangkan di Tiongkok pada abad ke
XI, kemudian pada abad ke XV seni tanaman bonsai masuk ke Jepang, hingga seni
tanaman kerdil ini disebut bonsai.
2.
Rumusan Masalah
Cara membuat tanaman bonsai dengan baik dan benar.
3.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagian – bagian tanaman yang dapat dibentuk menjadi bonsai.
2. Mengetahui tanaman bibit
bonsai.
3. Mengetahui tanaman bakal bonsai
dan bagaimana cara menanamnya.
4. Mengetahui bagaimana cara
membuat tanaman bonsai.
4. Manfaat Penelitian
1. Menumbuhkan minat seseorang untuk bisa memiliki bonsai
2. Memberikan
motivasi untuk bisa berkreasi dan kreatif
3. Memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagaimana membentuk tanaman bonsai
5.
Hipotesis
BAB 2 KAJIAN TEORI
Dalam penyusunan
karya ilmiah ini penulis menggunakan metode deskripsi dan pendekatan yang
digunakan yaitu dengan pendekatan normative, dimana penulis menjelaskan dan
memaparkan bagaimana cara membentuk tanaman menjadi tanaman bonsai dengan
menggunakan literature yang ada
BAB
3 METODE PENELITIAN
1) VARIABEL
a.
Variabel bebas adalah
b.
Variabel terikat adalah
c.
Variabel control adalah
2) - Alat
- Bahan
- Tempat
- waktu penelitian
3) Prosedur
Penelitian
4) Instrumen
Penelitian
5) Cara
menganalisis data
BAB 4 PEMBAHASAN
A. Bagian Tanaman, Sifat Dan Fungsinya
1. Organ-Organ Tanaman dan
Sifatnya
Bagian-bagian tanaman dapat dibagi dalam dua
bagian ialah:
- Bagian vegetatif (organum nutritivum)
- bagian generatif (organum reproductivum)
Untuk landasan membuat bonsai dibatasi pada
penguraian bagian vegetatif saja, Karena bagian generatif kurang perannya dalam
membentuk bonsai.
a. Bagian Vegetatif
Bagian vegetatif dapat dibagi dalam 2 (dua)
bagian:
1. Yang berada di atas tanah
(batang pokok, dahan, ranting, daun) berada di dalam lingkungan yang penuh
dengan udara dan lembap, serta sinar matahari dan suhu udara yang tidak konstan
2. Bagian yang berada di dalam tanah,
perakaran yang tumbuhnya ke bawah atau ke dalam tanah dan menghindari matahari.
Bagian ini terdiri dari:
- Akar tunggang atau akar pokok yang tumbuhnya
lurus ke bawah
- Akar lateral, tumbuhnya mendatar, dan keluar
dari dekat leher akar
b. Sifat dan fungsi bagian
vegetative
1. Batang pokok
Dapat meningkat tingginya, Karena
diperlengkapi dengan titik tumbuh pucuknya. Dan dapat memperbesar lingkaran
batangnya Karena diperlengkapi dengan jaringan khusus yang disebut kambium.
Letak kambium di atas kayu, dan di bawah kulit.
2. Dahan
Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun
pada batang pokok yang masih muda. Tumbuhnya bisa mendatar atau membentuk sudut
kurang dari 90°. Dengan adanya dahan-dahan tersebut dibentuklah mahkota pohon
yang konis, pyramidal, bulat telur, lonjong dan sebagainya.
3. Ranting
Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun
dahan, dapat tumbuh ke arah yang beraneka ragam, namun rata-rata tumbuh ke luar
arah dahan. Pertumbuhan ranting dapat dihentikan dengan reaksi membentuk
ranting-ranting baru.
4. Kuntum
Kuntum dapat berada di titik tumbuh, ketiak
daun dan ada pula yang terpendam (tidak nampak) yang setiap waktu dapat tumbuh
sebagai ranting atau dahan baru.
5. Akar
Akar sifatnya menghindari sinar matahari,
sifat ini disebut “negatif phototropis”. Pertumbuhan akar tidak kaku, yang
berarti dapat menyesuaikan diri dengan ruang lingkup di mana mereka berada,
misalnya akar tunggang menjadi lateral bila tumbuhnya terhalang oleh suatu
benda yang tidak bisa ditembus, akan berubah arahnya.
2. Fungsi Bagian Tanaman
a. Daun merupakan pabrik untuk menghasilkan
zat karbohidrat, protein dan lemak.
Ketiga zat ini dibentuk melalui proses
fotosintesa.
Sarana dari proses tersebut
adalah:
- Hijau daun yang sehat
- Sinar matahari
- Udara yang mengandung zat asam arang (CO2)
- Air
b. Fungsi akar
Fungsi akar yang utama adalah
untuk menyerap zat-zat mineral yang larut di dalam air atau dari tanah. Zat-zat
mineral ini pada umumnya diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Air yang diserap
bersama zat mineral, diperlukan untuk berlangsungnya fotosintesa.
B. Bibit Bonsai
Bibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat
diperoleh dari:
- Biji yang khusus disemaikan atau dari semai
yang ada di alam bebas
- Setekan atau cangkokan, yang pembuatannya
memerlukan sedikit keterampilan
- Okulasi
- Bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas
dan masih nampak bertahan untuk hidup
1. Semai Bakal Bonsai
Untuk mendapatkan bibit melalui penyemaian
sendiri, akan memakan waktu cukup lama. Menyemaikan biji hingga dapat di tanam
dalam pot banyak liku-likunya, sehingga dapat menghabiskan semangat untuk
memulai mengayunkan langkah membentuk bonsai.
2. Setek, Cangkok Dan Okulasi
Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi
merupakan seni tersendiri. Menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman
baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat
okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.
a. Menyetek
Sebelum mempraktekan teknis menyetek tanaman,
perlu disadari bahwa setiap jenis tanaman dapat dengan mudah disetek.
Dikenal 3 jenis setek, yaitu:
- Setek lunak dan setengah lunak
- Setek keras
- Setek daun
b. Cangkok
Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal
sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket).
Teknik mencangkok
- Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm
- Buang lendirnya dengan mengerok atau melap
dengan kain yang kering
- Biarkan 3-4 hari
- Kemudian tutup lukanya dengan mos yang
dibasahi atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan
perbandingan 1:1
- Balut mos atau tanah dengan lembaran
plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah
- Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar
sirkulasi udara dapat berlangsung.
c. Okulasi
Bibit ekolusi terdiri dari 2 (dua) bagian
ialah :
- Batang bawah (onderstam)
- Batang atas (entrijs)
Langkah-langkah dalam
perokulasian:
- Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah
- Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8
mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan kanan kiri menurun ± 4 cm
panjang
- Tarik kulit ke bawah, sehingga merupakan
lidah, kemudian potong separuhnya
- Sayat mata dari dahan entrijs, dengan
kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di atas mata yang merata,
sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok
- Angket kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya
- Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan
kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan
matanya tidak tertutup
- Balut dengan tali raffia yang erat
C. Bakal Bonsai Dan Cara
Menanamnya
Prinsip-prinsip menanam bonsai ini ialah:
- Pot dibikin dari tanah bakar,
porselin atau plastic
- Air di dalam pot yang berlebih harus dapat
mengalir keluar dengan sendirinya
- Jenis tanahnya adalah tanah yang tidak mudah
padat atau plastik (liat/lengket)
- Tanah di dalam pot harus yang cerul,
sehingga banyak mengandung udara bersih
- Daya serap tanahnya terhadap air baik,
sehingga dapat mempertahankan kelembapannya.
1. Pot dan isinya
Pada umumnya untuk tanaman yang berdaun lebar
(Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah:
50 % tanah liat sedang
20 % pasir dan
30 % kompos
2. Mengisi Pot
Mengisi pot untuk tanaman
bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan
paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul,
penuh dengan humus, dan subur.
Lapisan kedua masih lunak,
masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa
berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan
akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air.
Kesuburan dan tinggi rendahnya
pertumbuhan tanaman tahunan tergantung pada tebal tipisnya lapisan kedua dan
ketiga. Bila lapisan kedua dan ketiga bercadas, pertumbuhan akar tunggangnya
terhalang. Tanah yang tidak dalam dan bercadas dalam musim kemarau banyak
mengalami kekurangan air. Akibatnya ialah tanaman tahun yang tumbuh di atasnya
tidak akan normal, alias pendek.
3. Pengamanan Isi Pot
Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung
serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda.
Cacing tanah atau cacing hujan walaupun tidak akan merusak akar namun tetap
saja dapat merisaukan. Selain serangga, jenis-jenis penyakit yang dapat
mengakibatkan pembusukan pun bisa berada di dalam tanah maupun pasir. Biji-biji
rerumputan dan sebaginya terdapat pula di pasir.
4. Cara Menanam Bonsai
Bakal bonsai dapat diperoleh melalui beberapa
cara ialah:
- Membibitkan sendiri melalui
penyemaian
- Membeli dari penjual bibit di pinggir jalan
atau kebun bibit
- Mencari di luar halaman atau di alam bebas
5. Pemeliharaan Setelah Tanam
Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai
dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus
bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air
sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Bila air nampak
mengenang dan tidak mau keluar lubang air, ini merupakan pertanda bahwa lubang
air tersumbat. Malapetaka kecil ini dapat diatasi dengan alat pengungkit.
Untuk menghindari permukaan
tanah di dalam pot cepat mengering. Dapat ditutup dengan mos kering sebagai
mulsa atau lumut hijau bilamana ada. Namun yang lebih praktis adalah dibungkus
dengan lembaran plastik. Batu kerikil kecil-kecil dapat berfungsi juga sebagai
mulsa. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin
dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan.
Untuk mempercepat tumbuhnya kembali
(recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman
dengan kantung plastik transparan.
D. Tahap-Tahap Pembentukan
Bonsai
1. Tahap Pertama, Membentuk
Kerangka Dasar
Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi
kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami
pemindahan. Batang Pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah
cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk.
Kerangka dasar sementara sudah
dimulai pada waktu memindahkan tanaman ke dalam pot bonsai. Sebelum membentuk
kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang
dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.
Kerangka dasar ini terdiri dari
rangkaian batang pokok dan beberapa dahan
Dahan-dahan yang dianggap berlebihan dipangkas
dengan gunting pemangkas sedemikian rupa, sehingga habis pangkalnya. Tepatnya,
luka bekas dahan nampak rata dengan permukaan kulit batang pokok.
Batang Pokok
Batang pokok dapat diatur sikapnya menjadi:
- Tegak lurus dengan dahan
membentuk mahkota yang sistematis atau asimatris
- Berliku-liku namun menjulang ke atas
- Miring hingga menggelantung
- Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh
dekat leher akar atau lebih tinggi dan sebagainya.
2. Tahap Kedua Merubah Arah Dan
Bentuk
Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok
dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan
arah yang dikehendaki tercapai. Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana
untuk memudahkan pelaksanaannya sebagai berikut:
- Kawat kuningan dari beberapa
ukuran diameternya
- Tali raffia
- Tang untuk memotong kawat
- Gunting pemangkas
- Gunting biasa
- Pisau kecil yang tajam
- Tang yang runcing ujungnya
- Cellotape
E. Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Langkah-langkah penyempurnaan
ini terdiri dari
- Pemangkasan
- Pengetipan/pengurangan kuntum ranting maupun
dahan
- Jika perlu menambah lakukan dan sebaginya.
1. Pengendalian pertumbuhan
Pengendalian pertumbuhan tersebut dilaksanakan
melalui pemangkasan dan pengetipan / Pemetikan titik tumbuh
Dengan pemangkasan dibuangnya:
- Cabang/ dahan yang tumbuhnya di luar rencana
akibat dari lengkungan atau yang tumbuh dari kuntum adventif
- Ranting-ranting yang tumbuhnya saling tindih
yang tampil kurang sedap
- Ranting-ranting yang tumbuh ke arah bawah
atau ke arah batang pokok
- Ranting-ranting yang lemah pertumbuhannya
2. Cara dan Waktu Pemangkasan
Memotong dahan atau ranting, dilakukan sebagai
berikut:
- Potong sedekat mungkin dengan kuntum yang
nampak sehat
- Bila ingin membentuk ranting baru, potong
sedekat mungkin dengan ranting yang tumbuhnya sehat
- Bila memangkas cabang, Potonglah sedemikian
rupa hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhnya. Tutup lukanya yang
besar dengan paraffin.
3. Melilit Dahan Dengan Kawat
Melilit dahan-dahan yang memanjang karena
pertumbuhannya masih dapat dilaksanakan. Tindakan ini dilakukan selama
pertumbuhan baru, masih memungkinkan tanpa mengganggu bentuk dan penampilan
bonsai selanjutnya Langkah-langkah dalam penyempurnaan bonsai nampaknya sederhana.
Tapi hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun,
ada yang tiga ada yang lima tahun lebih.
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan pengkajian secara
normative pada Bab II, maka penulis menyimpulkan, yaitu:
1. Bonsai adalah tanaman kerdil yang
dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya.
2. Bagian-bagian tanaman yang dapat dibentuk
menjadi bonsai adalah, batang pokok, dahan ranting dan akar.
3. Bibit atau benih yang dapat dijadikan bakal
bonsai dapat dihasilkan melalui penyemaian biji, setekan, cangkokan, okulasi
dan langkah-langkah tanaman yang masih bertunas.
4. Adapun prinsip atau cara menanam bonsai
adalah:
- Pot dibuat dari tanah bakaran, porslen atau
plastik.
- Air di dalam pot harus dapat mengalir jika
berlebih.
- Jenis tanahnya harus yang tidak mudah padat.
- Tanah di dalam pot harus cerul, sehingga
banyak mengandung udara bersih.
- Daya serap tanah terhadap air baik.
5. Membentuk tanaman bonsai ialah membuat
duplikat dari bentuk pohon-pohonan di alam bebas. Skala duplikat ini bisa
kecil, sedang, hingga cukup besar namun tetap dibawah ukuran.
B. Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa
memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
1. Belajar mengkerdilkan pohon tidak akan
selancar yang diharapkan, kegagalan pasti akan dialaminya. Dengan demikian
hendaknya bagi para pemula untuk memiliki kesabaran yang tinggi Jadikanlah
kegagalan sebagai ujian untuk mengulang lagi lebih baik lagi.
2. Bagi yang memiliki tanaman bonsai,
hendaknya memeliharanya dengan baik, karena membentuk tanaman kerdil dan
memeliharanya hingga beberapa ratus tahun lamanya, merupakan suatu kesenian
tersedirinya.
Tuesday, September 16, 2014
Perbandingan Ideologi Pancasila
dengan Ideologi lainnya
Idologi
Aspek
|
Liberalisme
|
Komunisme
|
Sosialisme
|
Pancasila
|
Politik
hukum
|
ØDemokrasi liberal
ØHukum untuk melindungi individu
ØDalam politik mementingkan individu
|
ØDemokrasi rakyat
ØSaat parpol berkuasa mutlak
ØHukum melanggengkan komunis
|
ØDemokrasi untuk kolektivitas
ØDiutamakan kebersamaan
ØMasyarakat sama dengan negara
|
ØNegara pancasila
ØHukum untuk menjunjung tinggi keadilan
dan keberadaban individu dan masyarakat
|
Ekonomi
|
ØPeran negara kecil
ØSwasta mendominasi
ØKapitalisme
ØMonopolisme
ØPersaingan bebas
|
ØPeran negara dominan
ØDemi kolektivitas berarti demi negara
ØMonopoli negara
|
ØPeran negara ada untuk pemerataan
ØKeadilan distributifyang diutamakan
|
ØPeran negara ada agar tidak terjadi monopoli
yang merugikan rakyat
|
Agama
|
ØAgama urusan pribadi
ØBebas beragama
ØBebas memilih agama
ØBebas tidak beragama
|
ØAgama candu masyarakat
ØAgama harus dijauhkan dari masyarakat
ØAteis
|
ØAgama harus mendorong berkembangnya
kebersamaan
|
Ø
Bebas memilih salah satu agama
Ø
Agama harus menjiwai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
|
Pandangan
terhadap individu dan masyarakat
|
ØIndividu lebih penting dari pada masyarakat
ØMasyarakat diabdikan bagi individu
|
ØMasyarakat tidak penting
ØKolektifitas yang dibentuk negara lebih penting
|
ØMasyarakat lebih penting dari pada individu
|
ØIndividu diakui keberadaannya. Masyarakat diakui
keberadaannya. Hubungan individu dan masyarakat dilandasi oleh 35 (selaras,
seasri, seimbang). Masyarakat ada karena individu.
ØIndividu akan punya arti apabila hidup di tengah
masyarakat
|
Ciri khas
|
ØPenghargaan atas HAM
ØDemokrasi
ØNegara hukum
ØMenolak dogma
ØReaksi terhadap absolutisme
|
ØAteisme
ØDogmatis
ØOtoriter
ØIngkar HAM
ØReaksi terhadap liberalisme dan
kapitalisme
|
ØKebersamaan
ØAkomodasi
ØJalan tengah
|
ØKeselarasan, keseimbangan, dan keserasian
dalam setiap aspek kehidupan
|
Subscribe to:
Posts (Atom)